Konsolidasi santri PPK


Sore ini ada undangan dari teman-teman PPK.  Bertempat di warung kopi langganan. Agendanya adalah silaturahmi dan konsolidasi penguatan  jejaring. Dari 45 anggota PPK yang hadir ada 35 orang, 3 orang izin, lainnya Wallahu a'lam.

Komisioner KPU yang juga alumni jejaring, menyampaikan banyak hal. Diantara adalah pentingnya selalu menjalin komunikasi. Baik via online (wa, fb, dsb) ataupun via kopdar. Dengan intensnya komunikasi diharapkan bisa mempersolid anggota, khususnya untuk menghadapi permasalahan tungsura (hitung suara) yang mungkin akan terjadi. Disampaikan juga bahwa pentingnya uang infaq, katakanlah uang hadir dari masing-masing anggota untuk administrasi dan biaya ngopi.

Dilanjutkan dengan sambutan dari ketua ippnu. Beliau berpesan bahwa PPK adalah miqot (tempat masuk) ke dalam birokrasi, dalam hal ini adalah lingkup kecamatan. Sehingga diharapkan setelah masuk bisa mengakomodasi stakeholder untuk jangka panjang. Stakeholder dalam konteks ini adalah camat, sekcam, pps, kpps, lurah, carik, aktifis partai, tokoh masyarakat. Beliau-beliau ini adalah aset jaringan yang pada saatnya nanti kita membutuhkan mereka. Maka dari itu penting untuk mengkonsolidasi, saling kenal secara emosi, dan mengetahui no pribadi :D.

Jadi, Yang saya antusiaskan dari pertemuan ini adalah semangat berjejaring atau berorganisasi. Mereka saling memberi informasi "terkait pemilu" dengan gaya bahasa anggota dewan, walaupun dompet tidak mapan. Berlagak borjuis walaupun kantong tipis. Sehingga saya pun terpancing untuk menanggapi setiap permasalahan. 

Kegiatan seperti ini benar-benar memaksa dan mengaktifkan otak untuk berfikir. Karena sejatinya otak itu untuk digunakan bukan untuk disimpan. Agar akal sehat semakin terasah dalam memandang problematika kehidupan di masa depan.



Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...