10 Ciri Paham Islam Radikal (part 1)
10 Ciri Paham Islam Radikal (Part 1)
Sejauh ini belum ada definisi yang jelas (undefinitive) tentang radikalisme. Definisinya masih semu, hanya saja radikalisme ini lebih dekat dengan sikap intoleran dan cenderung destruktif. Ada banyak macam dan bentuk radikalisme, tapi yang paling banyak kita temui antara lain:
1. Tidak Mengenal Khilafiyah
Khilafiyah dalam arti bahasa sering diartikan dengan “perbedaan pendapat, pandangan, atau sikap”. Masalah khilafiyah adalah masalah yang hukumnya tidak disepakati para ulama. Khilafiyah atau ikhtilaf (perbedaan pendapat) dalam perkara apa saja, termasuk dalam masalah-masalah pandangan agama adalah sangat wajar.
Ciri umum orang terkena paham radikal manakala dia tidak paham kalau dalam beragama itu ada banyak khilafiyah. Jadi cenderung mewajibkan atau mengharamkan sesuatu dengan begitu saja. Padahal sebenarnya para ulama masih berbeda pendapat dan hukumnya masih khilafiyah. Akibatnya, semua bab jadi hitam putih di matanya.
2. Bias
Ciri lainnya cenderung bias dalam memandang sekaligus jadi serba over dalam beragama. Kesalahan kecil seyogyanya bisa dimaafkan dan manusiawi, tapi di mata mereka jadi urusan dunia akhirat. Tidak mengenal dosa ringan. Semua dosa kecil di pandangan mereka berubah jadi dosa besar semua. Sedangkan pelaku dosa besar disejajarkan dengan orang kafir.
3. Eksklusif
Ciri selanjutnya adalah over ekslusif dalam berkelompok. Memiliki kecenderungan merasa kelompoknya saja yang berada di jalan yang lurus. Semua kelompok di luar kelompoknya selalu diposisikan pasti keliru, sesat dan diperlakukan sebagai musuh agama. jadi sebenarnya, memang benar kita harus eksklusif dalam beragama, akan tetapi kita juga harus inklusif dalam bermasyarakat (sosial).
4. Kultus Individu
Ini ciri yang selalu melekat, yaitu sangat mengkultuskan tokoh kelompok mereka sendiri. Kadang posisinya lebih dari makshum, nyaris tidak pernah salah. Seringkali ketaatan yang diberikan kepada tokohnya mirip ketaatan kepada seorang nabi.
5. Gemar Permusuhan
Ciri yang sering ditemukan adalah sikap beragama yang gemsr bermusuhan, cenderung menyalahkan semua orang, bahkan rajin menyerang siapa pun yang tidak sejalan atau sependapat. Termasuk mudah memvonis kafir, fasik, munafiq, jahiliyah karena sebab sepele. Atau setidaknya rajin bikon status nyinyirin ini dan itu. Dan bahkan pada level tertentu, mudah sekali melecehkan dan menghina para tokoh ulama yang dianggapnya tidak sejalan.
6. Dangkal Keilmuan Tapi Semangat Menyala
Ini juga sering ditemukan, yaitu sebenarnya tidak terlalu punya dasar-dasar ilmu keislaman dan ilmu syariah yang mumpuni, namun semangatnya berlebih untuk menerapkan syariat. Namun di balik kelemahan keilmuannya, dia tutupi dengan semangat mengaplikasikan agama dengan membara. Kesannya jadi kayak orang sjoleh dan alimbanget, padahal ilmunya cetek amat terbatas. Makanya yang terkena paham ini biasanya kalangan yang awam dengan agama, yang baru saja punya kesadaran dan nilai-nilainya secara instan.